UJH Tolak Dibesuk Sultan

UJH Tolak Dibesuk Sultan

\"Bengkulu\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Mantan Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamuddin mengunjungi mantan Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd yang ditahan di Rutan Kelas IIB Bengkulu, sekitar pukul 12.00 WIB, kemarin (20/7).

Hanya saja Sultan gagal bertemu dengan mantan pasangannya itu. Selain karena jam besuk sudah habis, UJH juga sudah berpesan kepada pihak Rutan bahwa ia tidak menerima kunjungan selain pihak keluarga. Bahkan pihak Rutan juga membuat daftar nama keluarga UJH yang boleh menjenguk UJH atas permintaan UJH.

\"Tidak ketemu langsung, karena sampai di sini tadi jam besuk sudah habis, ya saya menghormati aturan dari Rutan. Selain itu, Ustadz Junaidi Hamsyah juga menitipkan pesan kepada pihak Rutan bahwa beliau hanya mau dikunjungi pihak keluarga,\" kata Sultan.

Ia mengaku menjenguk UJH tidak lain karena sebagai rekan kerja saat memimpin Provinsi Bengkulu sejak 2013-2015 lalu.

Meski tidak bertemu langsung dengan UJH, Sultan menitipkan pesan kepada pihak Rutan agar disampaikan kepada UJH. Sultan menceritakan ia ingin menjenguk UJH pada Rabu (19/7) lalu. Karena ada acara mendadak sehingga dibatalkan.

\"Sudah menitipkan pesan tadi agar disampaikan kepada Ustadz Junaidi. Tadi saya juga menitipkan makanan untuk dia,\" imbuh Sultan.

Ikut Prihatin Sementara itu, saat disinggung mengenai kasus korupsi yang menjerat Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Sultan mengaku prihatin.

Menurutnya, tidak seharusnya pemimpin daerah terkena operasi tangkap tangan (OTT). Sementara itu, terkait jawaban Plt Gubernur Rohidin Mersyah, Sultan mengatakan sudah semestinya seluruh masyarakat Bengkulu mendukung penuh Rohidin untuk meneruskan program pembangunan di Bengkulu.

\"Prihatin jika berkaitan dengan OTT KPK kemarin. Di sisi lain kita juga harus mendukung penuh Plt Gubernur meneruskan program pembangunan di Provinsi Bengkulu ini,\" terang Sultan.

Terkait kekosongan jabatan Wakil Gubernur, ia mengharapakan masyarakat tenang. Sehingga tidak menambahkan beban kepada Plt Gubernur, agar Plt Gubernur fokus melanjutkan pekerjaannya.

Selain itu, Sultan juga berharap seluruh masyarakat Bengkulu bisa menghormati proses hukum yang terus berjalan. Seluruh pihak yang mempunyai kepentingan diharapkan menjaga Bengkulu tetap kondusif.

\"Terakhir, meski kondisi pemerintahan di Bengkulu belum maksimal. Birokrasi harus tetap kita jaga, kerja seperti biasa dan maksimal tanpa harus terganggu dengan hiruk pikuk di luar,\" pungkas Sultan.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Bengkulu, Fikri Jaya Soebing mengatakan jika kondisi UJH sehat.

Ia mengaku, hampir setiap hari keluarganya ada yang menjenguk. Saat ini, UJH sudah dipindahkan ke Blok Tipikor setelah melalui masa pengenalan lingkungan (Mapenaling). UJH menempati ruangan di Blok Tipikor bersama 14 tahanan tipikor lainnya.

Saat ditanya siapa saja nama tahanan tipikor yang ditempatkan bersama UJH, ia enggan menjelaskan.

\"Dia sudah menempati ruang tahanan di blok Tipikor bersama 14 tahanan lain. Siapa saja nama tahanan yang bersama UJH, ya saya rasa rekan rekan tahu dan tidak perlu disebutkan,\" jelas Fikri. Pantauan di lapangan, sebelum Sultan sampai di Rutan, terlihat Honiarty istri UJH keluar dari dalam ruang jenguk.

Dia terlihat menenteng kantong plastik warna hitam yang isinya diperkirakan pakaian kotor dan bekas tempat makanan. Honiarty tidak menjawab saat ditanya mengenai langkah hukum dan tanggapan atas penahanan suaminya tersebut.

\"Kondisi bapak sehat, untuk yang lainnya saya no coment,\" singkat Honiarty sembari berjalan cepat masuk ke dalam mobil yang sudah menuggunya di depan Rutan.

Suasana Rutan Kelas IIB Bengkulu saat Sultan menjenguk UJH terlihat sepi. Tidak ada antrean panjang keluarga tahanan yang ingin membesuk. Karena Sultan datang saat jam besuk sudah habis, tidak heran jika Sultan gagal bertemu dengan UJH.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: